1. TUJUAN [kembali]
- Mengetahui dan memahami aplikasi dari transistor dalam rangkaian listrik
- Mampu menjelaskan prinsip cara kerja setiap rangkaian
- Mampu mengaplikasikan dan membuat rangkaian
2. ALAT DAN BAHAN [kembali]
- ALAT
A. Power Suply
- ALAT
Baterai
merupakan perangkat yang digunakan untuk memberi daya terhadap alat
yang membutuhkan listrik. Baterai juga merupakan komponen elektronika
penghasil sumber tegangan pada rangkaian. Semua baterai pada
spesifikasinya juga pasti selalu terdapat spesifikasi arus yang biasanya
diukur dengan satuan mili ampere hours atau disingkat mAH, spesifikasi
menunjukkan seberapa lama baterai bisa digunakan pada beban /
alat yang digunakan. Misalnya sebuah baterai 1900mAH bisa
menyuplai 1900mA ke sebuah rangkain selama 1 jam sebelum akhirnya habis.
B.Osiloskop
Osiloskop
adalah alat ukur Elektronik yang dapat memetakan atau memproyeksikan
sinyal listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik agar dapat dibaca dan
mudah dipelajari. Dengan menggunakan Osiloskop, kita dapat mengamati
dan menganalisa bentuk gelombang dari sinyal listrik atau frekuensi
dalam suatu rangkaian Elektronika. Pada umumnya osiloskop dapat
menampilkan grafik Dua Dimensi (2D) dengan waktu pada sumbu X dan
tegangan pada sumbu Y.
Baterai merupakan perangkat yang digunakan untuk memberi daya terhadap alat yang membutuhkan listrik. Baterai juga merupakan komponen elektronika penghasil sumber tegangan pada rangkaian. Semua baterai pada spesifikasinya juga pasti selalu terdapat spesifikasi arus yang biasanya diukur dengan satuan mili ampere hours atau disingkat mAH, spesifikasi menunjukkan seberapa lama baterai bisa digunakan pada beban / alat yang digunakan. Misalnya sebuah baterai 1900mAH bisa menyuplai 1900mA ke sebuah rangkain selama 1 jam sebelum akhirnya habis.
- BAHAN
A. Resistor
Resistor
adalah perangkat elektronik yang berperan sebagai penghambat tengangan
suatu rangkaian. Resistor ini memiliki berbagai variasi hambatan yang
satuannya ohm.
B. Transistor
Transistor adalah sebuah komponen elektronika yang digunakan untuk penguat, sebagai sirkuit pemutus, sebagai penyambung, sebagai stabilitas tegangan, modulasi sinyal dan lain-lain. Transistor seperti gambar diatas dapat disebut juga transistor Unipolar atau transistor JFET.
C. Grounding
3. DASAR TEORI [kembali]
Juga harus diperhatikan bahwa saat ID IDSS/2, maka VGS 0.3 VP. Untuk karakteristik Gambar 5.21, ID IDSS/2 9 mA/2 4.5 mA, dan seperti yang terlihat dari Gambar. 5.21 tingkat yang sesuai dari VGS adalah sekitar 0,9 V. Dengan menggunakan informasi ini kami menemukan bahwa VP VGS /0,3 0,9 V / 0,3 3 V, yang akan menjadi pilihan kami untuk perangkat ini. Menggunakan nilai ini kami menemukan bahwa pada VGS 2 V,
Ditampilkan, dengan mengingat hubungan hukum Kirchhoff saat ini: IC + IB = IE.
4. ALAT DAN BAHAN [kembali]
a. Prosedur Percobaan
- Siapkan segala komponen yang di butuhkan
- Susun rangkaian sesuai panduan
- Sambungkan rangkaian dengan baterai untuk sumber tenaga
- Hidupkan rangkaian
- Apabila tidak terjadi eror, maka rangkaian selesai dibuat.
b. Hardware
c. Rangkaian simulasi
- foto rangkaian
- pronsip kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar